Penantian 20 Tahun, PSIM Yogyakarta Bertekad Kunci Gelar Juara Liga 2 di Manahan

0
WhatsApp Image 2025-02-25 at 16.38.47_09efbd09

Penantian 20 Tahun, PSIM Yogyakarta Bertekad Kunci Gelar Juara Liga 2 di Manahan (JatengNOW/Benediktus Candra)

SOLO, JATENGNOW.COM – PSIM Yogyakarta dan Bhayangkara FC akan berduel di partai final Liga 2 2024/2025 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Rabu (26/2/2025) pukul 15.00 WIB. Meski kedua tim sudah memastikan tiket promosi ke Liga 1 musim depan, laga ini tetap sarat gengsi karena akan menentukan siapa yang berhak menyandang status juara.

PSIM Yogyakarta membawa misi besar untuk mengakhiri penantian panjang mereka. Klub berjuluk Laskar Mataram ini terakhir kali mengangkat trofi dua dekade lalu dan kini berambisi menorehkan sejarah baru. Di sisi lain, Bhayangkara FC yang pernah berkompetisi di Liga 1 ingin membuktikan kualitasnya sebagai tim yang siap kembali bersaing di kasta tertinggi.

Dua pertemuan sebelumnya di musim ini menunjukkan bahwa duel PSIM dan Bhayangkara FC berlangsung ketat. PSIM sempat mencuri kemenangan 1-0 di markas Bhayangkara FC, namun The Guardian membalas dengan skor 2-1 di Yogyakarta. Menariknya, striker PSIM, Rafael Rodrigues alias Rafinha, mencetak gol di kedua laga tersebut, sehingga menjadi sosok yang perlu diwaspadai dalam pertandingan nanti.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto, menegaskan timnya sudah melakukan persiapan matang.

“Alhamdulillah, kondisi pemain cukup baik dan mereka sangat antusias menghadapi final besok,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (25/2/2025).

Ia mengakui Bhayangkara FC memiliki tim berkualitas dengan banyak pemain jebolan Liga 1, tetapi PSIM sudah menyiapkan strategi khusus.

“Kami sudah dua kali bertemu dan sama-sama tahu kelebihan serta kekurangan masing-masing. Yang pasti, kami akan mengantisipasi semua kemungkinan,” jelasnya.

Erwan juga tidak mempermasalahkan perubahan keputusan wasit yang awalnya direncanakan dari luar negeri, tetapi akhirnya menggunakan wasit lokal.

“Wasit asing atau lokal bukan masalah, karena kami percaya dengan kualitas kepemimpinan mereka. Apalagi ada VAR yang akan membantu jalannya pertandingan,” katanya.

Sementara itu, bek PSIM, Sunni Hizbullah, menegaskan bahwa seluruh pemain siap bertarung habis-habisan.

“Kami sudah sampai di final, jadi harus menuntaskannya dengan gelar juara. Kehadiran suporter juga akan menjadi motivasi besar bagi kami,” ungkapnya.

Final Liga 2 ini bukan sekadar pertandingan biasa. Selain gengsi kedua tim, laga ini juga menjadi ajang pembuktian siapa yang paling pantas mengakhiri musim dengan trofi juara. Dengan atmosfer panas di Stadion Manahan dan dukungan penuh suporter, laga ini diprediksi berjalan sengit hingga peluit akhir berbunyi. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *