Penulis Jepara dan Rembang Gali Gagasan Kartini Lewat Buku Kompilasi dan Dialog Budaya

JEPARA, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kabupaten Rembang memberikan apresiasi terhadap penulisan buku Mozaik Gagasan R.A. Kartini untuk Bangsanya, sebuah karya kompilasi yang melibatkan 56 penulis dari Jepara dan Rembang. Buku ini menjadi bagian dari refleksi perjuangan tokoh emansipasi perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini.
Wakil Bupati Rembang, HM. Hanies Cholil Barro’, menyampaikan hal tersebut saat membuka dialog bertema “Gagasan RA Kartini untuk Bangsanya” di Pasanggrahan Makam RA Kartini, Kecamatan Bulu, Rembang, Jumat (18/4/2025). Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 peserta dari kalangan penulis, budayawan, dan aktivis perempuan dari Jepara dan Rembang.
“Penulisan buku ini bukan sekadar bentuk penghormatan terhadap Kartini, tetapi juga upaya menggali makna perjuangan seorang perempuan luar biasa yang gagasannya melampaui zamannya,” kata Gus Hanies dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa Kartini telah meletakkan dasar kesadaran kolektif tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, perjuangan Kartini mencakup hak atas pendidikan, kebebasan berpikir, dan keadilan gender—nilai-nilai yang masih relevan hingga saat ini.
“Ketika perempuan maju, keluarga ikut maju. Maka bangsa pun akan berdiri tegak dan kuat,” tegasnya.
Pemkab Rembang menyambut baik kegiatan semacam ini sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai perjuangan Kartini yang harus terus dilanjutkan dalam berbagai bentuk nyata, termasuk melalui kolaborasi lintas daerah seperti yang dilakukan oleh para penulis dari Jepara dan Rembang.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Kartini Indonesia Hadi Priyanto turut menyerahkan dua buku karyanya berjudul RA Kartini: Penyulut Api Nasionalisme Indonesia dan RMP Panji: Biografi dan Ajaran-ajarannya. Buku tersebut melengkapi dialog sekaligus menjadi referensi baru dalam upaya menggali warisan pemikiran Kartini.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas komunitas dalam menyuarakan nilai-nilai emansipasi dan pendidikan inklusif yang telah menjadi warisan perjuangan Kartini lebih dari seabad lalu. (jn02)