Produsen Tahu Tempe Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai, Ahmad Luthfi Siap Bantu

0
image

Produsen Tahu Tempe Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai, Ahmad Luthfi Siap Bantu (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Gabungan pelaku usaha yang tergabung dalam Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jawa Tengah mengadakan audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada Rabu (7/5/2025) di kantornya. Audiensi ini diadakan untuk mengadukan masalah terkait kenaikan harga kedelai yang terus meningkat sejak Maret 2025.

Ketua Kopti Jateng, Sutrisno Supriantoro, menyampaikan keluhan mengenai lonjakan harga kedelai yang kini mencapai Rp9.800 per kilogram, naik signifikan dari harga sebelumnya yang hanya Rp8.400 per kilogram. Sutrisno juga menambahkan, stok kedelai dari importir semakin menipis, sementara kebutuhan kedelai di Jawa Tengah mencapai hampir 40.000 ton per bulan, dengan 90 persen di antaranya diimpor dari Amerika.

“Kami berharap ada dukungan dari pemerintah pusat untuk mengatasi gejolak harga kedelai ini,” ujar Sutrisno.

Sutrisno juga menekankan pentingnya peningkatan produksi kedelai dalam negeri agar produsen tahu tempe di Jawa Tengah tidak terlalu bergantung pada impor. Ia berharap pemerintah bisa memacu peningkatan produktivitas kedelai domestik.

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menjelaskan bahwa tata niaga kedelai diatur oleh pemerintah pusat. Namun, ia berjanji akan membantu mengomunikasikan permasalahan ini ke kementerian terkait.

“Memang tata niaga kedelai harus berkoordinasi dengan kementerian terkait, namun kita juga harus berkreasi agar koperasi kita tetap eksis. Kita akan cari solusi bersama,” kata Luthfi.

Terkait dengan usulan peningkatan produktivitas kedelai dalam negeri, Luthfi sepakat bahwa Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk memproduksi kedelai, dengan beberapa daerah seperti Grobogan, Wonogiri, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo memiliki potensi pertanian kedelai yang signifikan.

“Sebenarnya, potensi kedelai kita cukup besar di beberapa daerah, seperti Grobogan, Wonogiri, dan Cilacap. Kami akan koordinasikan dengan Dinas Pertanian,” tambah Luthfi.

Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengungkapkan bahwa meskipun harga kedelai saat ini mengalami kenaikan, harga tersebut masih berada di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP) yang ditetapkan sebesar Rp12.000 per kilogram. Oleh karena itu, Pemprov Jateng belum dapat mengambil kebijakan intervensi berupa pemberian subsidi.

“Harga kedelai saat ini rata-rata Rp11.100 per kilogram, jadi belum bisa diintervensi dengan subsidi,” jelas Sujarwanto.

Kendati demikian, diskusi ini membuka ruang bagi upaya bersama dalam mengatasi masalah harga kedelai dan memastikan keberlanjutan produksi tahu tempe di Jawa Tengah. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *