Barang Jemaah Haji Hilang di Tanah Suci? Jangan Panik, Begini Cara Mengurusnya!

Keberangkatan Jemaah Haji di Bandara Adi Soemarmo (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM — Pergerakan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah resmi dimulai sejak Jumat (10/5/2025). Dalam proses perpindahan ini, potensi tertinggal atau tertukarnya barang bawaan menjadi perhatian khusus petugas, mengingat tingginya mobilitas jemaah.
Dilansir dari kemenag.go.id, kepala Seksi Layanan Transportasi dan Perlindungan Jemaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Madinah, M. Slamet, menegaskan pentingnya kewaspadaan jemaah terhadap barang pribadi. Ia juga memberikan panduan jika jemaah mengalami kehilangan atau barang tertinggal selama proses perpindahan antarkota suci ini.
“Dari tanggal 10 Mei ini, jemaah sudah mulai bergeser dari Madinah menuju Makkah. Dalam proses yang dinamis ini, terkadang ada barang jemaah yang tanpa sengaja tertukar atau tertinggal,” ujar M. Slamet saat meninjau pergerakan jemaah di Sektor 5, Madinah, Senin (12/5/2025).
Jika mengalami kehilangan, jemaah diimbau tetap tenang dan segera melapor kepada petugas Linjam di sektor masing-masing. Petugas akan membantu melakukan pelacakan dan pengembalian barang, termasuk berkoordinasi dengan berbagai pihak di lapangan, seperti petugas bandara atau pengelola pemondokan.
M. Slamet menyebutkan bahwa setiap sektor hotel jemaah telah dilengkapi dua petugas Linjam yang siap menerima laporan barang hilang. “Sampaikan informasi sejelas mungkin tentang ciri barang, lokasi terakhir terlihat, dan waktu kejadian,” katanya.
Salah satu contoh yang ditangani adalah kursi roda jemaah yang tertinggal di bandara. Menurut Slamet, barang tersebut dikoordinasikan dengan Linjam bandara, dikirim ke Daker Madinah, didata sesuai asal embarkasi, lalu diinformasikan kepada petugas sektor untuk dikembalikan ke pemiliknya.
“Barang-barang seperti koper, kursi roda, hingga telepon genggam merupakan yang paling sering tertinggal,” tambahnya.
Selain itu, M. Slamet mengingatkan pentingnya membawa kartu identitas setiap saat. Hal ini berguna untuk memudahkan petugas jika ada jemaah yang tersesat atau lupa jalan kembali ke hotel.
“Seluruh barang jemaah yang ditemukan akan kami amankan dan usahakan dikembalikan. Jika tidak ditemukan pemiliknya selama di Arab Saudi, barang-barang akan kami bawa kembali ke Indonesia,” tuturnya.
Pihak Kementerian Agama terus mengimbau jemaah agar menjaga ketertiban selama masa pergerakan, mematuhi arahan petugas, serta selalu menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji. (jn02)