Gubernur Jatim dan Forkopimda Sowan ke Presiden Jokowi, Bahas Dampak Trade War Global

0
WhatsApp Image 2025-04-15 at 12.49.25_2d5b4aa7

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto melakukan kunjungan ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Jalan Kahuripan Utara No.1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Selasa (15/4/2025).

Rombongan Forkopimda Jawa Timur tiba sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung disambut oleh Presiden Jokowi. Pertemuan berlangsung tertutup selama satu jam sebelum Khofifah, Pangdam, dan Kapolda meninggalkan lokasi dengan diantar langsung oleh Jokowi.

Dalam keterangannya kepada awak media, Khofifah menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan agenda silaturahmi sekaligus halal bihalal pasca-Lebaran bersama Presiden Jokowi. Ia mengapresiasi sambutan hangat yang diberikan oleh Presiden dalam pertemuan tersebut.

“Kami bersama Pak Pangdam dan Pak Kapolda bersilaturahmi sekaligus halal bihalal. Alhamdulillah bisa bertemu dan diterima dengan baik oleh Pak Presiden,” ujar Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, mereka turut membahas dinamika global, khususnya dampak ekonomi dari perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China, yang saat ini turut dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Menurut Khofifah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi efek lanjutan dari kondisi global tersebut, termasuk kemungkinan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri.

“Kami menyampaikan kepada Bapak Presiden bahwa kami terus berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan besar. Prinsip utama kami adalah mencegah terjadinya PHK,” jelas Khofifah.

Sebagai upaya menjaga stabilitas ketenagakerjaan, Pemprov Jatim bahkan telah mengundang Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang memiliki karyawan lebih dari 4.000 orang untuk membahas strategi pengurangan risiko. Opsi pengurangan jam kerja atau hari kerja dipertimbangkan sebagai alternatif dibandingkan harus melakukan PHK.

Khofifah menekankan bahwa seluruh langkah tersebut dijalankan demi menjaga suasana sosial yang kondusif serta memberikan rasa aman dan optimisme bagi para pekerja.

“Forkopimda Plus di Jawa Timur berjalan seiring dalam menjaga harmoni sosial. Ini sangat penting untuk memastikan masyarakat tetap optimis dalam menghadapi tantangan global,” tutupnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *