Keraton Surakarta Gelar Hajad Dalem Garegbeg Pasa, Pesan Kesabaran di Idul Fitri 1446 H

Keraton Surakarta Gelar Hajad Dalem Garegbeg Pasa, Pesan Kesabaran di Idul Fitri 1446 H (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali menggelar Hajad Dalem Garegbeg Pasa sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, yang berlangsung pada Selasa (1/4). Dalam acara yang sudah menjadi tradisi tahunan ini, Keraton mengajak masyarakat untuk lebih bersabar dan bersyukur di momen lebaran.
Pada pagi hari, sekitar pukul 10.30 WIB, dua gunungan berisi hasil bumi dan jajanan pasar dikeluarkan dari area Keraton dan diarak menuju Masjid Ageng oleh prajurit serta sentana dalem Keraton. Setelah tiba di masjid, gunungan yang telah didoakan langsung menjadi rebutan oleh masyarakat yang telah berkerumun di sekitar lokasi.
Santi Ariyanti, seorang warga Jakarta yang ikut berebut gunungan, menceritakan pengalamannya.
“Awalnya saya datang bersama keluarga untuk ke Pasar Klewer, tiba-tiba mendengar suara gamelan dan melihat ada arak-arakan. Langsung saja saya datang ke sini dan ternyata ada gunungan,” ungkap Santi.
Ia menambahkan bahwa dirinya berhasil mendapatkan kacang panjang dan telur asin, yang dipercaya dapat membawa berkah.
Dari pihak Keraton, Pengageng Sasana Wilapa KPA, Dani Nuradinigrat, menjelaskan bahwa acara ini merupakan perintah dari Raja Keraton Surakarta, Pakoe Boewono XIII, dan Prameswari Dalem GKR Pakoe Boewono.
“Gunungan ini sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas kemenangan setelah sebulan berpuasa,” ujarnya.
Ia juga berharap agar Keraton Surakarta semakin makmur dan membawa kebaikan bagi masyarakat serta negara.
Dani juga menyampaikan pesan dari Pakoe Boewono XIII yang mengajak masyarakat untuk lebih bersabar. “Kondisi saat ini mengajarkan kita untuk banyak berdoa agar kemakmuran, keselamatan, dan kejayaan selalu mengiringi kita semua,” tambahnya.
Meski acara Hajad Dalem Garegbeg Pasa tahun ini berjalan lancar, Dani mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan ke Keraton Surakarta selama libur lebaran masih belum menunjukkan peningkatan signifikan.
“Peningkatannya tidak banyak dibandingkan tahun lalu. Mungkin di H+3 atau H+4 nanti akan mulai ramai karena masyarakat sibuk berkumpul dengan keluarga di hari pertama,” tandasnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang bagi masyarakat untuk mendapatkan berkah, tetapi juga merupakan momen refleksi tentang rasa syukur dan pentingnya kesabaran dalam kehidupan. (jn02)