Kota Solo Jadi Role Model Program Kecamatan Berdaya, Gubernur Ahmad Luthfi: Wadah Pemberdayaan Masyarakat

Kota Solo Jadi Role Model Program Kecamatan Berdaya, Gubernur Ahmad Luthfi: Wadah Pemberdayaan Masyarakat (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi secara resmi meluncurkan program Kecamatan Berdaya pada Rabu pagi (23/4) di Kota Solo. Dalam peluncuran tersebut, Kota Solo ditunjuk sebagai percontohan atau role model pelaksanaan program yang akan diterapkan di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Luthfi menjelaskan bahwa Kecamatan Berdaya merupakan upaya memperkuat pemberdayaan masyarakat dari berbagai kelompok, termasuk perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, hingga generasi muda.
“Di dalam program ini ada perlindungan anak dan perempuan, disabilitas, hingga anak-anak kita Zelenial. Semuanya untuk memberdayakan potensi masyarakat dengan menggandeng pelaku wirausaha yang ada,” ujar Luthfi.
Menurutnya, forum-forum akademisi dan pelaku usaha juga akan dilibatkan untuk memastikan program ini menjadi perpanjangan tangan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota hingga ke tingkat desa. Ia menegaskan, tak boleh ada lagi kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
“Tidak ada lagi kelompok disabilitas yang tidak diopeni. Tidak ada lagi kelompok perempuan kita yang tidak berdaya. Tidak ada lagi anak-anak muda kita yang tidak punya wadah. Semuanya akan mendapat pembinaan dan konseling,” tegas mantan Kapolda Jateng itu.
Ia menargetkan dalam dua minggu ke depan, seluruh daerah di Jawa Tengah sudah mulai membentuk setidaknya empat Kecamatan Berdaya di masing-masing wilayah.
Luthfi memaparkan alasan Solo ditunjuk sebagai lokasi peluncuran program ini karena dinilai paling siap secara infrastruktur maupun sumber daya.
“Solo itu indah sekali. Ada TechnoPark, semuanya lengkap. Jadi miniatur keberagaman,” kata Luthfi.
Ia menambahkan, kecamatan kini diposisikan sebagai garda terdepan pembangunan daerah.
“Karena rentang kendalinya panjang, maka kecamatan nanti akan kita manfaatkan sebagai leading sector pembangunan,” lanjutnya.
Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto menyatakan kesiapan Pemkot dalam menjalankan program ini. Ia menjelaskan bahwa program Kecamatan Berdaya sejalan dengan program Posyandu Plus yang sudah dilaksanakan di Solo.
“Kita ada forum anak, duta genre. Untuk konseling anak, kita gandeng psikolog melalui posyandu plus,” ujar Respati.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Solo, Venessa Winastesia, juga menyampaikan pengalamannya dalam mendukung program tersebut. Ia mengungkapkan bahwa posyandu di Solo kini telah menghadirkan psikolog untuk mendampingi masyarakat.
“Dua pekan lalu saya melihat langsung, posyandu sudah mendatangkan psikolog. Ketika ada keluhan, bisa langsung ditangani di tempat,” jelasnya.
Peluncuran Kecamatan Berdaya ini diharapkan menjadi titik awal bagi penguatan kapasitas masyarakat secara menyeluruh, dengan Solo sebagai contoh nyata kolaborasi lintas sektor untuk kesejahteraan sosial. (jn02)