Leker Gajahan Solo Bertahan dan Berkembang di Tengah Pandemi Berkat Inovasi dan GoFood

Sulistyono (36), pemilik Leker Gajahan (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia telah menyebabkan banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan omzet, bahkan beberapa terpaksa tutup. Namun, situasi sulit ini memaksa para pemilik usaha untuk berinovasi agar tetap bertahan. Salah satu contoh sukses adalah Leker Gajahan Solo, sebuah usaha kuliner tradisional yang berdiri sejak 1968.
Sulistyono (36), pemilik Leker Gajahan, merasakan dampak langsung dari pandemi dengan penurunan penjualan offline akibat pembatasan sosial. Namun, melalui kerja sama dengan GoFood, Sulistyono berhasil mempertahankan usahanya dan bahkan meningkatkan omzetnya berkat ekosistem digital dan inovasi teknologi.
“Sejak bergabung dengan GoFood pada tahun 2017, omzet saya meningkat pesat. Namun, pandemi pada tahun 2020 membuat penjualan offline anjlok. Untungnya, GoFood membantu dengan berbagai fitur dan promo menarik,” ujar Sulistyono, generasi kedua pemilik Leker Gajahan.
Sulistyono memanfaatkan fitur iklan dan promo dari GoFood untuk meningkatkan visibilitas Leker Gajahan secara online, yang terbukti efektif dalam menarik pelanggan baru dan meningkatkan omzet.
“Omzet kami naik 10-20 persen setiap hari dan traffic ke resto di GoFood meningkat hingga 20 persen,” jelasnya.
Kisah sukses Leker Gajahan hanyalah satu dari banyak UMKM yang telah merasakan manfaat bergabung dengan GoFood.
“Kita punya konsep makanan zaman dulu yang bisa naik kelas. Jadi, kita juga menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” ungkap Sulistyono di Expo HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat 17 Mei 2024.
Saat ini, Leker Gajahan memiliki enam cabang di Kota Solo dan bahkan memelopori penjualan leker di pusat perbelanjaan.
“Kami sudah buka di mall sejak tahun 2012. Selain di Solo, kami juga buka di Rest Area Tol Salatiga,” katanya.
Inovasi yang dilakukan Sulistyono tidak hanya dalam pemasaran, tetapi juga dalam kreasi rasa. Berbagai topping kini ditawarkan untuk menarik pelanggan.
“Awalnya hanya menggunakan pisang dan cokelat. Namun, setelah ada pelanggan yang meminta Nutella, kami mulai menjualnya juga. Sekarang ada beberapa topping seperti Nutella dan Chocomaltine,” jelasnya.
Dengan berbagai inovasi tersebut, omzet Leker Gajahan kini mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Dengan berbagai pilihan rasa yang ditawarkan, leker dijual mulai dari Rp5 ribu hingga Rp12 ribu. (jn02)