Petani Klaten Mulai Gunakan Alat Canggih, Wujudkan Pertanian Efisien dan Hemat Biaya

0
IMG-20250717-WA0138

Petani Klaten Mulai Gunakan Alat Canggih, Wujudkan Pertanian Efisien dan Hemat Biaya (JatengNOW/Dok)

KLATEN, JATENGNOW.COM – Petani di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mulai beralih dari sistem tradisional menuju pertanian modern dengan memanfaatkan alat-alat mekanisasi canggih. Langkah ini dinilai mampu mendukung swasembada pangan melalui peningkatan efisiensi dan hasil pertanian yang lebih maksimal.

Ketua Kelompok Tani Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Muhammad Sensus, mengungkapkan bahwa penggunaan alat modern seperti drone pertanian, rice transplanter, combine harvester, hingga rotavator sangat membantu para petani dalam setiap tahapan, mulai dari pengolahan tanah hingga panen.

“Kalau memakai mekanisasi pertanian dengan alat-alat yang canggih, ini bisa lebih efisien dan hemat biaya,” kata Sensus, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, sistem pertanian tradisional membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar dan waktu yang lama. Kini, dengan alat modern, pekerjaan lebih cepat dan hasilnya lebih optimal.

“Drone pertanian kami pakai untuk memantau pertumbuhan tanaman dan mengendalikan hama. Hasilnya bagus dan lebih merata dibandingkan cara manual,” jelasnya.

Sensus menyebut kelompok taninya yang beranggotakan sekitar 50 orang dan mengelola lahan seluas 32 hektare telah memakai alat mekanisasi selama satu tahun terakhir. Ia menilai hasil panen jauh lebih baik dibanding masa sebelum menggunakan teknologi.

“Dulu sering gagal panen. Sekarang, setelah memakai alat, panennya bagus,” ucapnya.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Lahan pertanian di wilayah tersebut tergolong tadah hujan, yang membuat petani kerap kesulitan air saat musim kemarau.

“Kami harap ada bantuan sumur dalam. Lahannya sudah kami siapkan,” imbuh Sensus.

Senada dengan itu, petani dari Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas, Suparman, menyebut alat-alat modern sangat memudahkan pekerjaan tani, terutama di tengah minimnya tenaga buruh tani saat ini.

“Alat-alat sekarang ini sangat memanjakan petani. Lebih mudah, murah, dan hasilnya bagus,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, menegaskan bahwa mekanisasi pertanian merupakan strategi utama dalam mendukung program swasembada pangan. Pemanfaatan alat pertanian modern disebut dapat meningkatkan efisiensi dan presisi hasil tani.

“Kelompok tani bisa mengajukan pinjam alat ke kita. Gratis, hanya biaya angkut ditanggung pihak peminjam,” jelas Frans, sapaan akrabnya.

Dijelaskan, Pemprov Jateng memiliki Brigade Pertanian yang menyediakan layanan peminjaman alat secara gratis. Armada tersebut tersebar di tujuh titik, antara lain di Pati, Banyumas, Surakarta, dan Semarang.

Frans menambahkan, saat ini Jawa Tengah memiliki sekitar 60 ribu kelompok tani, dengan cakupan lahan sawah seluas 990.834 hektare. Pemprov terus melakukan sosialisasi dan pendampingan agar petani makin adaptif terhadap teknologi pertanian modern. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *