Polda Jateng Bantah Isu Penjebakan Massa Aksi Mayday Gunakan Ambulans

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Kepolisian Daerah Jawa Tengah menegaskan tidak pernah menggunakan mobil ambulans untuk membawa peserta aksi Mayday ke kantor polisi, seperti yang ramai diberitakan di sejumlah media daring. Penegasan ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, pada Minggu, 11 Mei 2025, di Semarang.
Menurut Artanto, tudingan tersebut tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan opini publik. Ia memastikan bahwa dalam pengamanan aksi Hari Buruh Internasional di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, tidak ditemukan adanya penggunaan ambulans untuk mengangkut peserta aksi.
“Kami pastikan tidak ada ambulans yang membawa peserta unjuk rasa ke Mapolrestabes Semarang. Tidak ada upaya penjebakan seperti yang diberitakan,” ujarnya.
Artanto juga menambahkan, seluruh proses pengamanan pada Kamis lalu telah dilaksanakan sesuai prosedur. Ia sendiri turut hadir sejak pagi untuk mengikuti apel pasukan, memantau jalannya aksi damai, hingga menangani situasi saat aksi berubah ricuh.
Dijelaskannya, massa yang diamankan dibawa menggunakan kendaraan taktis milik kepolisian, bukan ambulans seperti yang diberitakan. Mereka dipindahkan dari lokasi demonstrasi ke Mapolrestabes Semarang guna menjalani pemeriksaan awal.
Dari total 14 orang yang diamankan, delapan telah dipulangkan setelah pemeriksaan, sedangkan enam lainnya masih menjalani proses hukum. Mereka diduga terlibat dalam tindakan anarkis dan perusakan fasilitas umum selama aksi berlangsung.
“Semua proses hukum yang dijalankan didasarkan pada alat bukti dan saksi. Tidak ada perlakuan semena-mena terhadap peserta aksi,” tegas Artanto.
Polda Jateng juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak menyebarkan informasi tanpa verifikasi. Menurut Artanto, pengamanan aksi unjuk rasa merupakan bagian dari tugas kepolisian untuk memastikan kebebasan berekspresi tetap berjalan dalam koridor hukum.
“Polri hadir secara humanis untuk mengawal proses demokrasi. Kami berharap semua pihak menjaga kondusivitas dan tidak memperkeruh suasana dengan narasi menyesatkan,” pungkasnya. (jn02)