Polres Grobogan Dukung Swasembada Pangan dengan Panen Jagung 1.918 Ton di Lahan 274 Hektare

Polres Grobogan Dukung Swasembada Pangan dengan Panen Jagung 1.918 Ton di Lahan 274 Hektare (JatengNOW/Dok)
GROBOGAN, JATENGNOW.COM – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan dan swasembada jagung nasional, Polres Grobogan melakukan panen raya jagung tahap kedua di Desa Genengsari, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, pada Rabu (16/4/2025). Kegiatan ini mencakup lahan seluas 274 hektare dengan hasil panen mencapai 1.918 ton jagung.
Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto mengatakan bahwa lahan seluas 543 hektare telah menjadi binaan Polres Grobogan. Dari hasil pengecekan yang dilakukan, ia menyatakan bahwa produktivitas tanaman jagung di wilayah ini tergolong baik, dengan rata-rata hasil 7 ton per hektare.
“Alhamdulillah, hasil panen kali ini sangat memuaskan. Setiap hektare lahan mampu menghasilkan 7 ton jagung, dan ini merupakan langkah positif dalam mendukung swasembada pangan di Indonesia,” ujar AKBP Ike Yulianto.
Inisiatif ini sejalan dengan salah satu butir dalam Asta Cita Presiden yang menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai bagian dari kemandirian bangsa. Polri, melalui Polres Grobogan, turut berperan aktif dalam mewujudkan tujuan tersebut dengan menanam dan memelihara tanaman jagung secara serentak di wilayah setempat.
“Panen jagung ini adalah bentuk dukungan kami terhadap program ketahanan pangan nasional, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Kami berfokus pada pencapaian swasembada jagung, yang merupakan bagian dari ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Polres Grobogan telah melaksanakan empat tahap penanaman jagung yang dimulai pada Januari hingga Februari 2025, dengan panen terbagi dalam tiga fase, yakni 5 hingga 12 April, 12 hingga 19 April, dan 20 hingga 27 April 2025. Kapolres berharap, dengan keterlibatan langsung Polri dalam mendukung ketahanan pangan, masyarakat dapat merasakan manfaatnya, mulai dari penanaman hingga penjualan hasil panen.
“Polres Grobogan akan selalu siap membantu masyarakat dalam menghadapi kendala yang ada, baik dalam hal pemeliharaan tanaman, kebutuhan pupuk, maupun saat panen,” pungkas AKBP Ike Yulianto. (jn02)