PSIS Semarang Takluk di Derby Jateng, Gilbert Agius Kritik Performa Babak Pertama

Coach PSIS, Gilbert Agius (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Kekalahan 1-2 dari Persis Solo dalam Derby Jawa Tengah pada pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/25 menjadi pukulan berat bagi PSIS Semarang. Laga yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (20/1) malam itu, memunculkan sorotan tajam terhadap performa PSIS, terutama di babak pertama.
Persis Solo tampil agresif sejak awal dan langsung unggul dua gol di babak pertama lewat aksi gemilang Ramadhan Sananta. Gol pertama lahir dari tendangan jarak jauh pada menit ke-20, disusul gol kedua di menit ke-32 akibat kesalahan fatal lini pertahanan PSIS.
Di babak kedua, PSIS mencoba bangkit dengan perubahan strategi dari pelatih Gilbert Agius. Gol balasan akhirnya dicetak Septian David Maulana pada menit ke-77 lewat sundulan, namun upaya untuk menyamakan skor tetap gagal hingga akhir laga.
Dalam konferensi pers, Agius menyatakan kekecewaannya atas performa anak asuhnya, terutama terkait kesalahan individu yang berujung pada gol cepat Persis. “Kami kecewa, terutama di babak pertama. Kesalahan yang kami buat terlalu mudah dimanfaatkan lawan,” ujar pelatih asal Malta tersebut.
Perubahan taktik di babak kedua membawa sedikit perbaikan, tetapi Agius menyoroti kondisi lapangan yang menurutnya turut memengaruhi permainan tim.
Kekalahan ini memperpanjang tren buruk PSIS yang belum meraih kemenangan dalam lima laga terakhir. Saat ini, PSIS tertahan di peringkat ke-14 klasemen sementara dengan 18 poin, hanya terpaut tipis dari zona degradasi.
Selanjutnya, PSIS akan menghadapi tantangan berat di laga tandang melawan PSBS Biak di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Minggu (26/1). Agius berharap timnya dapat belajar dari kekalahan ini dan memperbaiki performa demi mengamankan poin penting.
“Kami harus bangkit dan fokus pada laga berikutnya. Setiap poin sangat berarti dalam situasi seperti ini,” tegasnya.
Kemenangan ini sendiri menjadi pencapaian penting bagi Persis Solo yang terus menunjukkan konsistensi di bawah pelatih Ong Kim Swee. Derby Jateng yang sarat gengsi ini kembali membuktikan bahwa atmosfer kompetisi Liga 1 penuh dengan dinamika yang sulit diprediksi. (jn02)