Ribuan Pekerja Informal Jawa Tengah Kembali Merantau Gratis ke Jabodetabek

Keberangkatan ribuan pekerja Jawa tengah dari Asrama Hadi Donohudan Boyolali (JatengNOW/Dok)
BOYOLALI, JATENGNOW.COM – Sebanyak 3.145 pekerja informal asal Jawa Tengah mengikuti program Balik Rantau Gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Para peserta diberangkatkan dari tiga lokasi berbeda, yaitu Boyolali, Banyumas, dan Semarang, pada Sabtu (20/4/2024).
Program ini bertujuan untuk meringankan beban biaya transportasi bagi para pekerja informal yang ingin kembali ke perantauan di Jabodetabek. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor, sehingga dapat meminimalisir kemacetan dan kecelakaan di jalan raya.
Kepala Biro Kesra Setda Pemprov Jateng, Tegoch Hadi Noegroho, menjelaskan bahwa para peserta Balik Rantau Gratis Tahun 2024 ini merupakan warga Jawa Tengah yang bekerja di sektor informal seperti asisten rumah tangga, buruh bangunan, buruh pabrik, dan pedagang asongan.
“Mereka diberangkatkan dengan menggunakan 62 bus dari tiga titik lokasi, yaitu Asrama Haji Donohudan (Boyolali), Terminal Tipe A Mangkang (Semarang), dan Terminal Tipe A Bulupitu (Purwokerto),” terang Tegoch.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran program Balik Rantau Gratis ini. Dia juga berharap agar program ini dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang dengan cakupan yang lebih luas.
“Kegiatan ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam hal keselamatan. Dengan menggunakan transportasi umum yang aman dan nyaman, diharapkan para peserta dapat sampai di perantauan dengan selamat dan sehat,” ujar Sumarno.
Salah satu peserta Balik Rantau Gratis, Kasdi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program ini. Pria lansia berusia 66 tahun ini mengaku terbantu karena dapat menghemat biaya transportasi sebesar Rp580 ribu per orang.
“Uang yang dihemat bisa saya gunakan untuk biaya sekolah anak,” tutur Kasdi yang sehari-hari bekerja sebagai penjual sayur di Jakarta.
Peserta lain, Naura Arumi, juga mengaku sangat terbantu dengan program ini. Sebagai pedagang dengan penghasilan pas-pasan, Naura merasa terbantu karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi yang besar.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Pemprov Jateng. Kegiatan ini benar-benar sangat membantu. Harapannya, program ini dapat diadakan setiap tahun,” ucap Naura, warga Wonogiri ini. (jn02)