Tragedi Jatuhnya Lift Proyek RS KPU Blora: 5 Pekerja Meninggal Dunia, Ketua Panitia Proyek Jadi Tersangka

0
WhatsApp Image 2025-04-18 at 13.30.24_2b8e0bc4

Tragedi Jatuhnya Lift Proyek RS KPU Blora: 5 Pekerja Meninggal Dunia, Ketua Panitia Proyek Jadi Tersangka (JatengNOW/Dok)

BLORA, JATENGNOW.COM – Polres Blora resmi menetapkan Ketua Panitia Pembangunan Gedung Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Drs. Sugiyanto (60), sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan lift proyek yang menewaskan lima orang pekerja dan melukai delapan lainnya. Tragedi ini terjadi pada Sabtu, 8 Februari 2025 sekitar pukul 07.30 WIB di Desa Seso, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.

Peristiwa nahas itu bermula saat 13 pekerja konstruksi menaiki lift tipe alimak untuk menuju lantai tiga dan empat gedung rumah sakit yang tengah dibangun. Ketika lift mulai bergerak dari lantai tiga ke lantai empat, terdengar suara decitan dari kabel seling mesin. Tak lama kemudian, lift terjatuh dari ketinggian sekitar 20 meter.

Lima pekerja meninggal dunia setelah sempat mendapat penanganan medis, sementara delapan lainnya mengalami luka berat. Tim dari Polres Blora langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk komponen lift yang mengalami kerusakan.

Wakapolres Blora, Kompol Slamet Riyanto, mewakili Kapolres AKBP Wawan Andi Susanto, menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan Sugiyanto sebagai tersangka.

“Yang bersangkutan diduga lalai dalam pengawasan dan pemeliharaan alat berat. Penyidikan masih terus kami lakukan untuk memastikan ada atau tidaknya pihak lain yang turut bertanggung jawab,” jelas Kompol Slamet.

Sugiyanto dijerat dengan Pasal 359 dan/atau Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian dan/atau luka-luka. Pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk dari kalangan pekerja dan penyedia alat, juga masih berlangsung.

Polres Blora juga mendalami sejauh mana proyek pembangunan tersebut mematuhi standar keselamatan kerja serta regulasi teknis. Kompol Slamet menambahkan bahwa pihak kepolisian akan memeriksa seluruh peralatan berat di lokasi proyek sebagai langkah pencegahan.

Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menimbulkan keprihatinan publik terhadap minimnya pengawasan keselamatan kerja di proyek-proyek konstruksi. Masyarakat Blora berharap agar kasus ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan standar keamanan dan profesionalitas dalam setiap pembangunan infrastruktur.

Keluarga para korban menuntut pertanggungjawaban hukum serta kompensasi atas insiden yang merenggut nyawa dan kesehatan para pekerja. Sementara itu, proses penyidikan di Polres Blora masih berlanjut untuk mengungkap seluruh fakta terkait tragedi ini. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *