Volume Kendaraan di Solo Turun Selama Libur Lebaran 2025, Titik Wisata Tetap Padat

Volume Kendaraan di Solo Turun Selama Libur Lebaran 2025, Titik Wisata Tetap Padat (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Volume kendaraan yang melintas di Kota Solo selama masa libur Lebaran 2025 tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Meski demikian, sejumlah kawasan wisata dan sentra kuliner tetap dipadati pengunjung.
Data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mencatat, sebanyak 515.022 kendaraan tercatat masuk dan keluar wilayah Surakarta melalui tujuh titik batas kota selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,73 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Dishub juga memprediksi total penurunan volume kendaraan sepanjang masa angkutan Lebaran 2025 mencapai 4 persen.
Kepala Dishub Kota Solo, Taufiq Muhammad menjelaskan bahwa penyebaran arus mudik dan balik yang lebih merata selama libur panjang turut berpengaruh terhadap menurunnya volume kendaraan.
“Karena liburnya panjang, tidak terjadi penumpukan. Arus mudik dan balik lebih tersebar harinya,” ujarnya, Sabtu (5/4).
Dari jenis kendaraan yang melintas, sepeda motor mendominasi dengan persentase 61 persen, disusul mobil pribadi 31 persen, dan kendaraan besar 8 persen.
Meski terjadi penurunan secara umum, lonjakan arus lalu lintas tetap terlihat di sejumlah titik wisata populer seperti Masjid Sheikh Zayed, Pasar Gede, Taman Balekambang, serta di sentra kuliner seperti Sate Kambing Pak Manto. Dishub bersama aparat kepolisian telah menerapkan sejumlah pengaturan lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan di kawasan tersebut.
“Kami juga melakukan penindakan terhadap pelanggaran parkir, seperti di kawasan Pasar Gede. Ada kendaraan luar kota yang kami gembok karena melanggar rambu. Kami tetap tindak tegas,” jelas Taufiq.
Selain pengaturan lalu lintas, Dishub Kota Solo juga melayani delapan permintaan derek selama masa mudik. Sebagian besar kendaraan mengalami mogok, dan ada pula yang terperosok ke drainase karena pengemudinya mengantuk.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Agung Yudiawan, membenarkan adanya penurunan volume kendaraan, khususnya pada hari pertama Lebaran. Meskipun terjadi peningkatan setelahnya, angka tetap lebih rendah dibanding tahun lalu. Pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk mengurai kepadatan di ruas-ruas jalan, seperti 108 kegiatan penguraian kemacetan, 63 pengalihan arus lokal, 57 kali buka tutup arus, lima kali sistem satu arah lokal (one way), serta 13 kali contraflow.
Dari sisi keselamatan, tercatat sebanyak 25 kecelakaan selama musim mudik Lebaran tahun ini, dengan 27 korban luka ringan. Meski jumlah kejadian meningkat 9 persen, namun tingkat fatalitas menurun dibandingkan tahun lalu karena tidak ada korban jiwa.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Catur Cahyono, menyampaikan bahwa arus mudik di Kota Solo secara umum berjalan lancar. Saat ini, pihak kepolisian tengah bersiap untuk mengamankan arus balik Lebaran 2025 yang diprediksi mencapai puncaknya pada 6-7 April 2025.
“Kami juga mengapresiasi kebijakan WFA (work from anywhere) yang berdampak positif dalam mengurangi kepadatan arus lalu lintas,” kata Catur. Ia menambahkan bahwa skenario pengamanan arus balik telah disiapkan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan para pemudik. (jn02)