UNS Tegaskan Tidak Menoleransi Kekerasan di Lingkungan Kampus
SOLO, JATENGNOW.COM – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sangat tidak menoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apa pun yang terjadi di lingkungan kampus.
Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D., dalam jumpa pers, Kamis 24 Agustus 2023.
Jumpa pers tersebut dilangsungkan di Ruang Sidang Senat Akademik FMIPA UNS usai adanya peristiwa kekerasan di lingkungan FMIPA UNS.
Harjana mengonfirmasi bahwa betul telah terjadi kekerasan kepada salah satu Mahasiswa FMIPA UNS Khoirul Umam.
Terduga pelaku kekerasan tersebut adalah sopir (Y). Terduga pelaku merupakan sopir FMIPA UNS yang berstatus non-PNS dan telah bekerja sejak 2015.
Pihak Dekanat FMIPA UNS telah melakukan klarifikasi kepada terduga pelaku yang mana menyatakan bahwa terjadinya kekerasan tersebut karena persoalan pribadi masing-masing pihak.
“Ketika diklarifikasi masalahnya apa, masalah pribadi. Maka Dekanat FMIPA UNS menyerahkan sepenuhnya kepada yang berwajib,” terang Harjana.
Atas kejadian ini, Dekanat FMIPA UNS menyerahkan kasus kekerasan ini kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian.
Harjana mendukung penuh proses pelaporan, penyidikan, dan persidangan terhadap kasus kekerasan yang terjadi di FMIPA UNS.
Lebih lanjut, Harjana berkomitmen akan membantu pihak kepolisian dalam menuntaskan kasus tersebut. FMIPA UNS telah mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan pihak terlapor agar dapat mengikuti proses hukum yang dihadapi.
“Pada prinsipnya bahwa yang bersangkutan telah terinfo melakukan kekerasan, maka langsung kita non aktifkan dari pegawai FMIPA UNS,” tambahnya.
Harjana secara tegas menyatakan bahwa Kampus UNS sangat tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apapun dan sekecil apapun yang dilakukan oleh siapapun.
“Dekanat (FMIPA) tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apapun. Kami sudah mengumumkan ini kepada semua pihak bahwa sivitas akademika di FMIPA baik itu dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa,” tandas Harjana. (jn01)