Merayakan Hari Batik, Ibu-Ibu Acacia Residence Berlatih Membatik dan Tingkatkan Kreativitas
SOLO, JATENGNOW.COM — Dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh pada Rabu, 2 Oktober 2024, puluhan ibu-ibu dari Perumahan Acacia Residence, Kertonatan, Kartasura, turut berpartisipasi dalam kegiatan membatik pada Sabtu, 28 September 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mensukseskan Hari Batik Nasional.
Pelatihan membatik tulis yang diikuti oleh para ibu-ibu tersebut terlaksana berkat kerjasama antara tim pengurus perumahan dan Program Studi Kriya Tekstil – Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret (UNS).
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Rudianto, dosen Kriya Seni/Tekstil, bersama dua mahasiswanya, yang secara bertahap mengenalkan teknik dasar membatik kepada peserta. Rudianto menjelaskan bahwa batik adalah seni tradisional yang menggunakan teknik rintang warna dengan malam panas sebagai perintangnya.
“Kami mengenalkan proses membatik, mulai dari teori hingga praktik langsung. Kami menyampaikan materi kepada ibu-ibu tentang cara membedakan batik asli dengan tekstil printing, serta memberikan kesempatan untuk mencoba langsung membuat batik cap, batik tulis, dan pewarnaan sintetis menggunakan pewarna napthol,” ungkap Rudianto.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan batik secara mendalam, tidak hanya sebagai kain, tetapi juga sebagai sebuah proses seni yang memerlukan kesabaran dan ketelitian.
“Dengan memahami prosesnya, pelatihan ini diharapkan dapat membantu para ibu mengenali batik asli dan menghargai kerja keras yang ada di balik pembuatannya,” tambah Rudianto.
Salah satu perwakilan dari ibu-ibu Acacia Residence, Ny Tyas Sidiq, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti pelatihan ini.
“Wah, seru banget! Meskipun hanya belajar dasar-dasarnya, rasanya luar biasa. Ternyata membatik itu butuh kesabaran ekstra, terutama jika menginginkan hasil yang sempurna. Tapi ini adalah pengalaman berharga dan bisa memotivasi kita untuk berbisnis batik suatu hari nanti,” tuturnya sambil tersenyum.
Tyas juga menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya dia dan teman-teman lainnya melakukan praktik dasar cara membatik.
“Kami berharap ke depannya ada pelatihan-pelatihan seperti ini lagi, agar ibu-ibu di sini bisa menjadi lebih kreatif dan mungkin bisa menjadi pengusaha batik. Solo kan terkenal dengan batiknya, jadi semoga ini bisa menjadi langkah awal bagi kita untuk berkarya dan kelak menjadi sumber penghasilan,” paparnya dengan penuh harapan untuk bisa membatik secara profesional. (jn02)