Bupati Sukoharjo Pimpin Rakor Kominda, Kapolres Tegaskan Komitmen Berantas Premanisme

0
WhatsApp Image 2025-08-19 at 14.55.24_3a086a3d

Bupati Sukoharjo Pimpin Rakor Kominda, Kapolres Tegaskan Komitmen Berantas Premanisme (JatengNOW/Dok)

SUKOHARJO, JATENGNOW.COM – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, memimpin Rapat Koordinasi Komunikasi Intelijen Daerah (Kominda) untuk menyikapi perkembangan situasi di bulan Agustus 2025. Rakor berlangsung di Pendopo Graha Satya Praja, Selasa (19/8/2025), dihadiri jajaran Forkopimda, para Kapolsek, Danramil, Kepala Desa, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas se-Kabupaten Sukoharjo.

Dalam arahannya, Bupati Etik menegaskan bahwa bulan Agustus memiliki makna istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI. Momentum ini, menurutnya, harus dimanfaatkan untuk memperkuat persatuan sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap dinamika sosial, politik, dan keamanan.

“Monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan situasi harus ditingkatkan. Segera laporkan jika ada potensi yang bisa mengganggu stabilitas daerah,” tegasnya.

Bupati juga menekankan pentingnya jalur komunikasi antarinstansi agar keputusan dapat diambil dengan cepat dan tepat. Selain itu, ia meminta agar penguatan rasa nasionalisme dan kebersamaan terus digelorakan melalui berbagai kegiatan kemerdekaan.

“Tingkatkan pengamanan di daerah rawan dan lakukan penegakan hukum secara tegas terhadap segala bentuk pelanggaran. Kita juga harus waspada terhadap potensi bencana alam dengan menyiapkan langkah penanggulangan sejak dini,” tambah Etik.

Ia menegaskan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) merupakan kewajiban seluruh elemen, bukan hanya aparat semata. “Dengan sinergi dan komitmen semua pihak, Sukoharjo dapat tetap aman, damai, dan kondusif. Mari kita jaga kekompakan untuk menghadapi tantangan bersama,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo memaparkan strategi kepolisian, khususnya dalam memberantas praktik premanisme. Menurutnya, premanisme tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga berpotensi menghambat iklim investasi di Sukoharjo.

“Premanisme adalah penyakit masyarakat yang harus diberantas. Kami tidak hanya menjaga kamtibmas, tetapi juga berupaya menciptakan suasana aman agar investasi dan ekonomi di Sukoharjo bisa tumbuh,” ungkapnya.

Kapolres menjelaskan bahwa penindakan premanisme difokuskan pada empat aspek, yaitu pelaku, barang hasil kejahatan, lokasi rawan seperti terminal atau parkir liar, serta kegiatan ekonomi yang berpotensi terganggu. Langkah kepolisian dilakukan melalui tiga strategi, yakni preemtif (penyuluhan dan bimbingan), preventif (patroli dan razia), serta represif (penegakan hukum).

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari perangkat desa, bhabinkamtibmas, babinsa, hingga tokoh agama untuk menyampaikan pesan kamtibmas di tengah masyarakat.

“Premanisme tidak bisa diberantas tanpa peran masyarakat. Karena itu, kami mengajak warga aktif melapor melalui Call Center 110 Polri. Pemerintah, tokoh agama, dunia usaha, dan warga harus bersatu menjaga Sukoharjo yang aman dan ramah investasi,” tandas Kapolres. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *