Sentuhan Hati Seorang Bhayangkara: Aipda Agus, Polisi Purbalingga yang Dedikasikan Diri untuk Pendidikan Agama Anak-Anak

0
WhatsApp-Image-2025-01-25-at-09.02.10_af886842

Sentuhan Hati Seorang Bhayangkara: Aipda Agus, Polisi Purbalingga yang Dedikasikan Diri untuk Pendidikan Agama Anak-Anak (JatengNOW/Dok)

PURBALINGGA, JATENGNOW.COM – Di tengah kesibukannya mengayomi masyarakat sebagai anggota Polri, Aipda Agus Miswanto, seorang polisi yang bertugas di Polres Purbalingga, menemukan panggilan jiwanya dalam mendidik generasi penerus bangsa.

Bukan hanya menjaga keamanan dan ketertiban, Aipda Agus juga mendedikasikan diri untuk mengajarkan nilai-nilai agama melalui pesantren yang ia rintis di Desa Brobrot, Kecamatan Bojongsari. Kisahnya menyentuh hati dan menginspirasi banyak orang.

Setiap sore, usai menanggalkan seragam dinasnya, Aipda Agus bergegas menuju pesantren yang terletak tak jauh dari kediamannya. Di sana, ia disambut puluhan anak-anak yang dengan antusias menanti bimbingannya.

Dengan sabar dan telaten, ia mengajarkan huruf hijaiyah, hafalan surat-surat pendek, doa sehari-hari, serta gerakan shalat yang benar. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan terasa di antara mereka. Tak hanya anak-anak, ibu-ibu di sekitar rumahnya pun turut serta belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Yanbua yang diajarkan Aipda Agus hingga menjelang Maghrib.

Kisah inspiratif ini berawal sejak tahun 2016. Kala itu, Aipda Agus memulai dengan mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) sederhana di lingkungannya, dengan hanya 10 santri. Namun, semangat dan ketulusannya dalam mengajar menarik perhatian semakin banyak orang. Jumlah santri pun terus bertambah, termasuk ibu-ibu yang ingin memperdalam ilmu agama.

“Awalnya hanya beberapa anak. Lama-lama banyak yang tertarik. Bahkan ibu-ibu di sekitar rumah pun ingin belajar,” kenang Aipda Agus saat diwawancarai pada Sabtu (25/1/2025).

Melihat antusiasme masyarakat yang semakin besar, pada tahun 2022, sebuah berkah datang. Orang tua Aipda Agus mewakafkan sebidang tanah di samping rumahnya. Tanpa ragu, Aipda Agus memanfaatkan tanah tersebut untuk membangun sebuah musala kecil yang kemudian berkembang menjadi Yayasan dan Pondok Pesantren Daruttaqwa. Pembangunan ini dilakukan dengan hasil tabungannya dari gaji sebagai anggota Polri, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kapolres Purbalingga.

“Pembangunan musala dan pesantren ini saya lakukan dari hasil menabung sedikit demi sedikit dari gaji saya sebagai anggota Polri. Alhamdulillah, ada banyak pihak yang mendukung, termasuk Bapak Kapolres Purbalingga,” ungkapnya dengan rasa syukur.

Kini, Pondok Pesantren Daruttaqwa telah menampung 50 santri, beberapa di antaranya adalah anak yatim piatu yang mendapatkan pendidikan agama dan kasih sayang di pesantren tersebut. Bagi Aipda Agus, mengabdikan diri untuk pendidikan agama adalah bagian dari pengabdiannya kepada bangsa, negara, dan agama. Ia meyakini bahwa tugasnya sebagai anggota Polri sejalan dengan pengabdian ini.

“Bagi saya, mengajarkan ilmu agama adalah bagian dari pengabdian kepada bangsa, negara, dan agama. Tugas saya sebagai anggota Polri juga sejalan dengan pengabdian ini,” jelasnya.

Selain aktif mengelola pesantren, Aipda Agus juga sering diundang sebagai penceramah agama di berbagai wilayah di Purbalingga. Meskipun memiliki segudang aktivitas, ia selalu berusaha membagi waktu dengan bijak antara tugas kedinasan dan kegiatan di pesantren.

“Saya selalu berusaha menjaga keseimbangan agar keduanya berjalan lancar,” pungkasnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *