Pemilik Bantah Gunakan Bahan Nonhalal, Bakso Remaja Gading Solo Tunggu Hasil Lab
Pemilik Bantah Gunakan Bahan Nonhalal, Bakso Remaja Gading Solo Tunggu Hasil Lab (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Isu viral soal Bakso Remaja Gading di Jalan Veteran, Solo, disebut nonhalal membuat geger warga. Informasi tersebut beredar luas di media sosial disertai surat berkop Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Solo.
Satpol PP Kota Solo langsung turun tangan untuk menghindari keresahan masyarakat dengan menutup sementara usaha tersebut mulai Senin (3/11) hingga hasil uji laboratorium keluar pada Jumat (7/11).
Kepala Satpol PP Kota Solo, Didik Anggono, menjelaskan penutupan dilakukan setelah adanya laporan dari tim pangan Kota Solo yang melakukan pengecekan di lapangan.
“Itu pemiliknya, Pak Sugino, waktu ditanya dua kali menyatakan bahwa produk baksonya nonhalal di hadapan tim. Kemudian hari ini kami konfirmasi ulang, ternyata pemiliknya masih linglung karena baru keluar dari rumah sakit. Usaha kami tutup sementara sampai hasil uji laboratorium keluar,” ujar Didik, Senin (3/11).
Menurut Didik, tim Pangan Kota Solo sebelumnya telah mengambil sampel makanan dari warung bakso tersebut untuk diuji di laboratorium. “Kami komunikasikan dengan pemilik ternyata bersikeras tidak menggunakan bahan nonhalal, akhirnya kami minta tutup dulu hingga hasil laboratorium diterbitkan. Infonya hasil laboratorium keluar Jumat pekan ini,” imbuhnya.
Didik menegaskan jika hasil uji laboratorium membuktikan produk nonhalal, maka pemilik wajib mencantumkan keterangan jelas di papan nama, spanduk, hingga kemasan produknya. Namun jika terbukti halal, maka pemilik akan diminta mengurus sertifikasi halal.
Sementara itu, Putri pemilik Bakso Remaja Gading, Thirthania Laura Damayanthie, mengaku pasrah dan menjelaskan bahwa pernyataan ayahnya kepada petugas terjadi karena salah paham.
“Ini sebenarnya hanya miskomunikasi. Kami tidak pakai bahan nonhalal karena kami sekeluarga muslim. Tapi kami ikut saja disuruh tutup sampai hasil labnya keluar (Jumat),” kata Laura.
Ia menambahkan, kesalahpahaman terjadi saat ayahnya diwawancarai petugas monitoring. “Bapak saya itu waktu diwawancarai dia bingung antara halal apa, nonhalal apa, dia salah jawabnya, jawabnya nonhalal. Tapi sebenarnya semua bahannya itu halal. Gak pakai babi, atau apa gitu karena kita semua muslim,” jelasnya.
Laura berharap hasil laboratorium dapat segera keluar agar pihaknya bisa melakukan klarifikasi kepada publik dan pelanggan. (jn02)
