Sekolah Antikorupsi, Gubernur Luthfi Tegaskan Peran Sosial Kades di Tengah Warga

0
WhatsApp Image 2025-04-29 at 12.13.12_9a29e1da

Sekolah Antikorupsi, Gubernur Luthfi Tegaskan Peran Sosial Kades di Tengah Warga (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengingatkan para kepala desa agar berperan aktif menyelesaikan berbagai persoalan warganya, mulai dari urusan sosial hingga infrastruktur desa. Dalam arahan yang disampaikan pada kegiatan Sekolah Antikorupsi di GOR Indoor Jatidiri Semarang, Selasa (29/4/2025), Luthfi menegaskan bahwa kepala desa harus dekat dan peka terhadap kehidupan masyarakat di lingkungannya.

Menurutnya, kepala desa harus mengetahui secara rinci kondisi warganya, termasuk siapa yang bekerja sebagai pencari rumput (tukang ngarit), siapa yang berstatus janda (rondo) dan membutuhkan perhatian, hingga kondisi saluran irigasi yang berdampak pada lahan pertanian.

“Di desa, tukang ngarit itu siapa? Yang menggembala kambing siapa? Kalau ada janda yang perlu disantuni, harus tahu. Kalau irigasi macet, harus tahu. Lalu diberikan solusi. Itu yang disebut ‘ngopeni dan nglakoni’,” ujarnya.

Tagline “Ngopeni dan Nglakoni” menjadi semangat pembangunan yang diusung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang menekankan kepedulian dan keterlibatan langsung pemimpin dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat.

Ahmad Luthfi juga menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk memperlakukan seluruh desa secara adil, antara lain dengan mengalokasikan bantuan keuangan sebesar Rp1,2 triliun pada tahun 2025. Bantuan tersebut diharapkan mampu mendorong desa dalam mengembangkan potensi lokal seperti desa wisata, pertanian modern, produk unggulan desa, koperasi, lumbung pangan, hingga pelayanan kesehatan.

Ia juga mendorong agar pembangunan desa bersinergi dengan program “Kecamatan Berdaya” yang digagas oleh Pemprov Jateng, sebagai upaya untuk menyelaraskan kebijakan dari tingkat pusat hingga desa.

“Jateng adalah lumbung pangan nasional. Tapi sawah itu ada di desa. Maka desa harus mampu menganalisis kebutuhan seperti kondisi infrastruktur dan saluran airnya,” jelas Luthfi, sambil berjalan mengelilingi ribuan kepala desa yang hadir.

Dalam kesempatan itu, ia sempat berdialog langsung dengan salah satu kepala desa mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan saluran air. Jawaban kocak dari sang kades memicu gelak tawa peserta, namun juga langsung ditindaklanjuti dengan instruksi konkret kepada Kepala Dinas PU Bina Marga Hanung Triyono untuk mengevaluasi kondisi saluran irigasi sekunder di Jateng.

Sebagai penutup, Ahmad Luthfi kembali menegaskan pentingnya penguatan peran tiga pilar desa, yaitu kepala desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. Ketiganya diharapkan dapat bekerja sama secara efektif dalam menciptakan stabilitas dan mendampingi kepala desa dalam menjalankan tugas pembangunan.

“Pulang dari sini, tiga pilar harus kembali diaktifkan. Kepala desa tidak boleh lagi sedikit-sedikit diancam pidana. Mereka harus diberi pendampingan agar pembangunan di desa berjalan lancar,” pungkasnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *