Panen Perdana di Bantul Jadi Contoh Sukses Program Ketahanan Pangan Nasional

0
WhatsApp Image 2025-04-28 at 17.53.54_cf6bcafb

Panen Perdana di Bantul Jadi Contoh Sukses Program Ketahanan Pangan Nasional (JatengNOW/Dok)

BANTUL, JATENGNOW.COM – Irwasum Polri mengapresiasi keberhasilan panen jagung di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menjadi contoh sukses program ketahanan pangan nasional. Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari bersama kelompok tani Pedukuhan Cangkring, Kelurahan Poncosari, Srandakan, berhasil melakukan panen perdana di lahan non-baku sawah (LBS) dengan hasil mencapai 7,32 ton per hektare, mendekati produktivitas lahan sawah.

“Setelah tiga bulan masa tanam, kita melaksanakan panen dan hasilnya cukup memuaskan. Setelah dihitung petani, dari satu hektare lahan memperoleh 7,32 ton panen, hampir sama dengan hasil lahan baku sawah,” kata AKBP Novita Eka Sari, dikutip dari Antara.

Keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi antara Polres Bantul, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Ketua Satgas Ketahanan Pangan, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, mencatat capaian ini sebagai bagian dari upaya nyata mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara Polri, Kementerian Pertanian (Kementan), pemerintah daerah, kelompok tani, serta berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci mendorong swasembada pangan, khususnya jagung.

“Kolaborasi ini adalah kunci utama dalam mendorong swasembada pangan, sebagai bentuk kontribusi nyata Polri dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto,” ujar Dedi.

Berdasarkan data Satgas Ketahanan Pangan Polri per 25 April 2025, total lahan tanam jagung yang telah digarap mencapai 161.508,25 hektare, terdiri dari lahan produktif seluas 144.177,00 hektare (terbagi dalam lahan monokultur 138.047,10 hektare dan lahan tumpang sari 6.129,90 hektare), serta pekarangan pangan bergizi sebesar 17.331,25 hektare. Ekspansi lahan ini merupakan hasil optimalisasi lahan tidur dan pekarangan, didukung teknologi monitoring berbasis data untuk memastikan efektivitas penanaman.

Sejalan dengan itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) per 8 April 2025 menunjukkan produksi jagung nasional mengalami peningkatan signifikan. Pada Februari 2025, luas panen jagung pipilan mencapai 0,33 juta hektare, naik 114,17% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan produksi mencapai 1,86 juta ton, melonjak 122,43% dibandingkan periode yang sama di 2024.

Komjen Dedi juga menekankan bahwa Polri berperan sebagai fasilitator dan pengawas, bukan pelaksana teknis. Polri telah membentuk 3.863 kelompok tani dan 710 kelompok wanita tani, memantau distribusi bantuan melalui aplikasi Gugus Tugas Polri, serta melindungi petani dari praktik tengkulak nakal. Selain itu, Polri bersama pemerintah daerah dan BULOG memastikan penyerapan hasil panen jagung sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) Rp5.500/kg melalui kesepakatan kerja sama (MoU).

“Dengan langkah kolaboratif ini, kita berharap ketahanan pangan nasional dapat semakin kuat dan target swasembada jagung 2025 dapat tercapai,” pungkas Dedi. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *