Pendaki ASN Temanggung Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu Setelah Hilang Sejak Minggu

0
WhatsApp Image 2025-04-25 at 08.42.01_ecf98655

Pendaki ASN Temanggung Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu Setelah Hilang Sejak Minggu (JatengNOW/Dok)

MERBABU, JATENGNOW.COM – Sugeng Parwoto (50), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, ditemukan meninggal dunia setelah dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Merbabu sejak Minggu (20/4/2025). Jenazah korban ditemukan oleh tim gabungan pencarian di sekitar Pos 3 Gunung Merbabu pada Kamis (24/4) sore.

Kapolsek Ampel, AKP Sunarto, menyatakan bahwa korban ditemukan di antara batas Pos 3 dan Pos 4, tepatnya di area tebing curam yang sulit dijangkau. Proses evakuasi jenazah baru dilakukan keesokan harinya, Jumat (25/4), mengingat kondisi cuaca yang tidak mendukung.

“Pendaki Gunung Merbabu hilang telah ditemukan tim gabungan pencarian. Saat ini masih dalam proses evakuasi,” ujar AKP Sunarto.

Korban diketahui berasal dari Dukuh Krajan, Desa Tlogorejo, Kabupaten Temanggung. Sebelum dilaporkan hilang, Sugeng sempat bertemu dengan enam pendaki lain pada Sabtu (19/4) dini hari, tepat sebelum cuaca memburuk akibat badai. Sugeng mendaki melalui jalur tidak resmi, yakni Basecamp Timboa, yang dikenal cukup berisiko.

Kepala Seksi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma, menjelaskan bahwa sebelum jenazah korban ditemukan, tim SAR terlebih dahulu menemukan sebuah payung biru yang kemudian menjadi petunjuk utama dalam penyisiran lanjutan.

“Payung biru itu diduga kuat milik korban dan menjadi petunjuk penting tim SAR dalam menemukan jasad korban,” jelas Rima.

Penemuan jenazah terjadi di tengah kondisi cuaca ekstrem berupa hujan, kabut tebal, dan angin kencang. Demi keselamatan personel, evakuasi tidak langsung dilakukan dan ditunda hingga Jumat pagi.

Sebelum proses pencarian berhasil membuahkan hasil, tim SAR bersama masyarakat juga sempat mengadakan doa bersama di Basecamp Timboa sebagai bentuk ikhtiar dan harapan untuk menemukan korban.

Tragedi ini menambah daftar kasus pendaki yang tersesat atau hilang di jalur pendakian tak resmi, yang menggarisbawahi pentingnya penggunaan jalur resmi dan pengawasan ketat terhadap aktivitas pendakian di gunung-gunung aktif Indonesia. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *